Tren Pariwisata Baru, Digital Nomad

Tren Pariwisata Baru, Digital Nomad

Tren pariwisata bisa berubah sesuai dengan kondisi. Dengan adanya pandemi covid-19 di mana banyak kantor menerapkan work from home dan bekerja dari mana saja, muncul tren pariwisata baru yang disebut digital nomad. Digital nomad dianggap bisa meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 


Apa itu Digital Nomad?

Digital nomad adalah kondisi di mana kita dapat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat.  Dengan digital nomad kita bisa bekerja sekaligus liburan. Tinggal pilih mau bekerja di pantai, gunung atau perkotaan, semuanya bisa menjadi "tempat kerja" kita. 


2 Tipe Digital Nomad

Ada dua tipe digital nomad, yaitu workation dan bleisure. Workation adalah penggabungan antara bekerja dan liburan, sementara bleisure lebih pada business and leisure. Intinya kedua tipe digital nomad tersebut tetap sama-sama mendatangkan wisatawan untuk bekerja di destinasi tujuan.


Indonesia, Tujuan Digital Nomad

Indonesia menjadi salah satu negara yang berusaha untuk memanfaatkan tren digital

nomad ini. Bali dianggap sebagai salah daerah yang cocok untuk menerapkan konsep digital nomad. 


Selain Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan, beberapa daerah lain seperti Malang, Jogja, dan desa-desa wisata di Indonesia memiliki peluang menjadi destinasi digital nomad.


Syarat Digital Nomad

Mengingat pelaku digital nomad mengandalkan jaringan internet untuk pekerjaannya, maka jaringan internet super cepat menjadi salah satu syarat sebuah tempat cocok dijadikan wisata digital nomad. 


Syarat lainnya adalah akomodasi yang memadai untuk bekerja juga berlibur, komunikasi yang lancar antara pelaku digital nomad dengan lingkungan sekitar, juga urusan  mengenai visa kerja. 


Asri

Sumber: kemenparekraf.go.id

Foto: Asri