Desa Wisata, Pariwisata Alternatif yang Sejahterakan Masyarakat

Desa Wisata, Pariwisata Alternatif yang Sejahterakan Masyarakat

Program desa wisata terus tumbuh sebagai pariwisata alternatif yang diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembangan masyarakat. 


Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015, pengembangan wisata berbasis pedesaan (desa wisata) akan menggerakkan aktivitas ekonomi pariwisata di pedesaan yang akan mencegah urbanisasi masyarakat desa ke kota.


Syarat Desa Wisata

Syarat sebuah desa menjadi desa wisata adalah sekurangnya desa tersebut memiliki 3 komponen, yaitu:


1.Potensi Wisata. Perangkat desa harus memiliki basis data yang jelas mengenai lahan, lokasi, daerah serta bagaimana ekosistem yang dapat membantu pengembangan destinasi wisata nantinya.


2.Minat dan Kesiapan Masyarakat. Desa wisata akan sangat berkembang jika dikelola oleh desa itu sendiri, kebutuhan akan organisasi yang khusus mengurusi desa wisata dibutuhkan agar berkelanjutan serta melibatkan pihak yang menentukan arah desa wisata.


3.Konsep desa wisata harus unik. Dengan konsep atau ide desa wisata yang berbeda akan menjadi nilai jual.


Miliki Nilai Tambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong agar desa-desa wisata yang ada di Indonesia dapat menghadirkan produk unggulan yang otentik sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.


Nilai tambah yang dimaksud adalah sesuatu yang bisa dilihat (to see), sesuatu yang bisa dilakukan (to do), sesuatu yang bisa dipelajari (to learn), dan sesuatu yang bisa dibeli (to buy). Dengan nilai tambah ini, produk unggulan di desa wisata akan bertransformasi menjadi produk wisata yang dapat ditawarkan kepada wisatawan.


Desa Wisata Terkenal di Indonesia

Desa Penglipuran di Bali menjadi desa wisata yang terkenal dan sukses. Sandiaga Uno menyebutkan bahwa Desa Wisata Penglipuran di Bali, sangat potensial sebagai desa wisata. 


"Fokus utamanya adalah adat istiadat desa yang sangat luar biasa, terkenal sebagai desa terbersih. Dari potensi yang ada dapat memberikan nilai tambah, sehingga wisatawan memperoleh pengalaman berwisata yang memuaskan," ungkapnya seperti dikutip dari kemenparekraf.go.id.


Selain Desa Penglipuran, Desa Pemuteran di Bali, Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta, dan Desa Pentingsari di Yogyakarta menjadi desa wisata yang berpotensi dan dikenal oleh wisatawan luar negeri. 


Saat ini pemerintah sedang mendorong banyak desa wisata menjadi desa wisata yang produktif dan mandiri sehingga bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.


Asri

Foto: Indonesia travel.id